SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
A. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di
suatu negara sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik internal maupun
eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi fisik, lokasi geografi,
jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal
diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik
dunia, serta keamanan global.
B. Sejarah Ekonomi Indonesia
1. Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945, Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian, tidak berarti Indonesia sudah
bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda mengakui secara
resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia gejolak politik di
dalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah. Akibatnya, selama
pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Seperti
pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran
pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat
disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama
terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun
nonfisik selama pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode
orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang
sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian
nasional.
2. Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian
pemerintahan lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha pemerintah tersebut
ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5 tahun secara bertahap
dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara barat.
Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses
industrialisasi dalam skala besar. Perubahan ekonomi struktural juga sangat
nyata selama masa Orde Baru dimana sektor industri manufaktur meningkat setiap
tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha
membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan
politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem
politik ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan
politik dunia yang lebih baik.
3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS
mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan
beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan
juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah,
hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya
menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober
1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada
Indonesia.
4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh
Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan
Gusdur. Dalam hal ekonomi, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan
adanya perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun
masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu
hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak
baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama
pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia.
Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi.
Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan
ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
5. Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian
Indonesia yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang
dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati disebabkan antara
lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam negeri mauoun
swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah, memang kondisi
perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999
IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia
bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito.
C. Sistem Ekonomi Indonesia
1. Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi
Menurut Dumairy : sistem ekonomi adalah suatu sistem
yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam ssuatu tatanan kehidupan. Menurut Sanusi : sistem ekonomi
merupakan suatu organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang sling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2. Sistem- Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu
sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi
dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.
b. Sistem Ekonomi Sosialis
Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah
adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin
bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak
memandang penting peranan kapital.
c. Sistem Ekonomi Campuran
Sanusi menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran
dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar
yang berbeda-beda. Ada pula sistem ekonomi campuran dimana peran kekuasaan
pemerintah relatif besar.
3. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia,
kapitalisme, sosialisme, atau gabungan dari keduanya. Dalam memahami ekonomi
yang diterapkan di Indonesia, paling tidak secara konstitutional, perlu
dipahami terlebih dahulu ideologi apa yang dianut oleh Indonesia. Pasal 33
dianggap pasal terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia,
yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan 3 hal, yakni :
a. Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai negara.
c. Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian atau definisi tentang koperasi di Indonesia
sendiri juga mengalami perkembangan atau perubahan dari suatu Undang-Undang
Koperasi ke Undand-Undang Koperasi berikutnya. Undang-Undang Koperasi No. 14
Tahun 1965, Bab III Pasal 3 mengatakan bahwa: Koperasi adalah organisasi
ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insam masyarakat
serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila. Berikutnya pada
pasal 4 Bab III diberikan rincian asas-asasnya sebagai berikut:
1. Gotong
royong
2. Bertujuan
mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dalam rangka mencapai dan
membina masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila tanpa hisapan oleh
manusia di atas manusia.
3. Tidak
merupakan konsentrasi modal.
4. Sifat
keanggotaan sukarela dalam rangka demokrasi terpimpin.
5. Anggota
mempunyai kewajiban, hak dan kepentingan yang sama.
6. Keanggotaan
tidak dapat dipindahkan pada orang lain atau badan hukum lain dengan jalan apa
pun
7. Rapat
anggota merupakan kekuasaan tertinggi
8. Tiap
keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mufakat
9. Tiap-tiap
anggota sesuai dengan tingkat kesadaran dan kemampuannya menyumbangkan materi,
tenaga maupun pikiran untuk koperasi dan sesuai dengan karyanya menerima bagian
dari setiap kemanfaatan koperasi dalam batas-batas kepentingan Negara dan
masyarakat.
10. Usaha
ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
4.Sistem
Ekonomi Indonesia Sekarang
Banyaknya pengangguran, kaum pemodal semakin berkuasa,
yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya
alam, kesenjangan sosial dan seterusnya. Itulah yang terjadi dengan kondisi
perekonomian di Indonesia. Bila ditelisik ternyata sistem perekonomian tersebut
hampir sama dengan sistem perekonomian yang ada di Amerika yang notabene adalah
kapitalis.
Amerika Negara super
power yang katanya merajai dunia dan menjadi pusat segala macam peradaban,
ternyata memiliki sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat denga kasus Enron
dan World Com? Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan
oleh manajemen perusahaan demi kepentingan golongan tertentu.
Beberapa tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan
dengan anjloknya saham yang ada di Wall street. Karena salah satu perusahaan
property mengalami kebangkrutan yang berakibat
fatal pada sistem ekonomi yang lain. Kondisi tersebut hampir sama dengan
Indonesia bukan?
Sistem perekonomian di Indonesia sekarang bisa
dikatakan condong ke Barat. Bagai sebuah dilemma memang. Disatu sisi Indonesia
memang butuh “asupan gizi” dari Negara barat yang notabene kapitalis, namun
disisi lain Indonesia juga harus siap dijadikan bulan-bulanan oleh para
kreditur.
Apa yang terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan di
ata, bagaimana cara mengatasinya? Butuh waktu, daya serta upaya tentunya.
A.Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari proposal ini adalah:
1. Dilihat dari
latar belakang sejarah, Indonesia menganut sistem Ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan .
2. Dasar sistem
ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945 pasal 33
3. Seiring
perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia condong ke Barat
4. Perekonomian
di Indonesia cenderung berubah-ubah dari setiap pemimpin yang memimpin Negara.
B. Saran
1. Sistem ekonomi di Indonesia harus bisa
mensejahterakan rakyat
2. Indonesia tidak perlu berkiblat ke Negara barat.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrojogi, 2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada
Tugas Kuliah, 16 April 2012
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/02/sistem-ekonomi-indonesia.html (diakses 16 April 2012)
http://tulisan-adipenulis.blogspot.com/2012/05/makalah-sistem-ekonomi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar