Sabtu, 30 November 2013

Tugas 7



Tugas 7

Pengertian Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.

·         Dampak positif bisnis intenational yang lain dari perkembangan teknologi adalah proses transaksi yang dapat berlangsung secara cepat. Tidak perlu antri lama – lama di kmtor pos untuk mengirim maupun mengambil uang. Adanya fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri) adalah salah satu sarana penunjang dalam sebuah kelancaran pemasaran barang dan jasa. Pengenalan produk barang dan jasa suatu perusahaan maupun badan usaha melalui media periklanan, baik itu media elektronik maupun media cetak. Seperti televisi, pemasangan iklan lewat internet yang saat ini banyak beredar. Dan media cetak seperti koran, majalah, buletin. Merupakan bukti adanya dampak yang berpengaruh baik atau positif bagi teknologi yakni dibidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang terus berkembang membuat massyarakat dalam menjalankan kehidupannya menjadi semakin maju dan tidak gagap teknologi.
·         Dampak negatif bisnis international atau dampak yang kurang baik bagi teknologi dibidang pemasaran salah satunya adalah adanya kesenjangan sosial. Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan ketidaksamaan pemerataan peranan teknologi sangat besar, karena perkembangan teknologi berkaitan erat dengan stratifikasi sosial. Dengan demikian maka, penetapan teknologi rendah maupun teknologi tinggi sangat berdampak terhadap kesenjangan sosial.
·         Dampak negatif yang lainnya adalah dibidang sosial ekonomi teknologi.  Dalam hal ini, teknologi mungkin memiliki wajah yang revolusioner. Meskipun banyak pendapat mengenai peran teknologi dalam masyarakat, namun satu hal yang pokok bahwa teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat mengubah tatanan suatu masyarakat sehingga memiliki wajah yang lain sama sekali. Dikatakan demikian karena dulu ketika ditemukan teknologi peleburan besicangkul, dan baju, lahirlah revolusi pertama dalam sejarah manusia, yaitu pertanian. Dan ketika mesin uap ditemukan dan kemudian menjadi motor penggerak mesin-mesin di pabrik, lagi-lagi teknologi menjadi salah satu faktor terjadinya revolusi industri.


Mengapa Bisnis International Memiliki Resiko Yang Lebih Tinggi
Dari Pada Bisnis Dalam Negeri?   

Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dan resiko dalam bisnis internasional yaitu :

1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk

2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
            Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa saat ini semakin berkurang karena adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.

3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Misalnya, Amerika yang mengembargo komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara Arab melarang produk yang mengandung babi.
4.Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja.
5. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations (MNC). Setiap Negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini terjadi karena dengan cara yang sangat cepat kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di dunia ini seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Oleh karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan kompetitif.
            Adanya batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk hanya memproduksi barang di negeri sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan demikian, pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Contoh perusahaan multinasional: Coca Cola, Johnson & Johnson, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, dan sebagainya.

http://candygloria.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/

Sabtu, 23 November 2013

Tugas 6


PIZZA RAKYAT

1.   Latar Belakang
             Dahulu Pizza hanya bisa di makan dan di nikmati oleh kalangan atas. Tetapi sekarang, dengan menjamurnya Bisnis Waralaba (franchise) yang menawarkan produk-produk makanan dengan harga yang terjangkau, maka makanan sekelas Pizza pun semakin mudah untuk di jangkau dan di nikmati.

            Adalah Pizza Rakyat. Sebuah bisnis Franchise yang menyajikan makanan siap santap berupa Pizza. Sesuai dengan namanya, Pizza Rakyat di peruntukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah (rakyat). Pizza Rakyat membuka program kemitraan atau yang sering di sebut franchise.

Pizza Rakyat didirikan pada Agustus 2009 yang digagas oleh Sdr. Budi Kusworo. Outlet pertama dibuka di Pamulang, Tangerang Selatan. Dengan produk makanan berupa pizza, kami mencoba mengenalkan pada masyarakat yang belum pernah ataupun jarang membeli pizza merek restoran terkenal. Pada masyarakat awam pizza merupakan jajanan unik yang mempunyai rasa yang terkadang tidak cocok bagi sebagian lidah orang indonesia (maklum, ini kan makanan khas Italia). Harga yang tinggi pun terkadang jadi hambatan masyarakat untuk mencicipi pizza restoran. Karena alasan inilah kami mencoba merintis usaha ini, produk pizza yang cocok dengan lidah orang Indonesia dan harga yang sangat terjangkau untuk semua kalangan dan merupakan Pelopor Pizza kaki lima berharga murah dan terjangkau. Tahun 2012 Pizza Rakyat menerima penghargaan sebagai Fastest Growing Franchise 2011 dan Market Leader 2011 kategori Pizza dari majalah Info Franchise.

Dua penghargaan tersebut membuktikan bahwa Pizza Rakyat menjadi salah satu pilihan usaha yang prospektif dan memberikan keuntungan bagi mitra usaha.

Pizza Rakyat kini telah memilki lebih dari 100 mitra usaha yang tersebar dari Aceh hingga Kalimantan dan memilki support marketing dan management yang sudah teruji. Dan juga sudah banyak tersebar dikawasan JABODETABEK.
                                                                                                     
2.   Tujuan
Visi  :
Pengusaha Mandiri yang mau berkerja keras dilandasi semangat pantang menyerah untuk membangun usaha PIZZA RAKYAT secara bersama – sama di daerahnya dan selalu komunikatif dengan pihak PIZZA RAKYAT.
           
Misi :
1.      Wirausaha yang mau membesarkan PIZZA RAKYAT di wilahnya
2.      Selalu menjaga kualitas produk dan pelayanan PIZZA RAKYAT
3.   Pembahasan

Kegiatan mitra usaha            :
            1.Mengajukan lokasi usaha dan bertanggung jawab atas sewa lokasi.
            2.Menyediakan karyawan.
            3.Wajib membeli bahan baku utama dari Pizza Rakyat Pusat.
            4.Bertanggung jawab atas peralatan dan disiplin karyawan.
            5.Promosi lokal disekitar lokasi usaha.
            6.Membayar Biaya support Rp. 50.000 per bulan.

Proses menjadi mitra usaha:
1.Training karyawan (wajib datang ke Pizza Rakyat Pusat selama 3 hari).
2.Supplai Bahan Baku Utama & menyiapkan kelengkapan usaha Pizza Rakyat.
3.Melakukan Perubahan harga jual konsumen.
4.Asistensi pencarian lokasi outlet (tambahan biaya akomodasi).
Keuangan     :
·         Paket Reguler : Rp. 12 Juta
Dengan analisa keuangan sebagai berikut.
PENGELUARAN            :Bahan Baku (60%)      Rp. 6.480.000
                                           Karyawan                                Rp.    950.000
                                           Sewa tempat                           Rp. 1.100.000
                                           Operasional                             Rp. 8.530.000
                                           Nett Profit                               Rp. 2.270.000
                                           Pay Back Period                     6 bulan

·         Paket Favorit : Rp. 14 Juta
Dengan analisa keuangan sebagai berikut.
PENGELUARAN :          Bahan Baku (60%)        Rp. 6.480.000
                                          Karyawan                                Rp.    950.000
                                          Sewa tempat                            Rp. 1.100.000
                                          Operasional                             Rp. 8.530.000
                                          Nett Profit                               Rp. 2.270.000
                                          Pay Back Period                     6,5 bulan

·         Paket Super : Rp. 17 Juta
Dengan analisa keuangan sebagai berikut.
PENGELUARAN :          Bahan Baku (60%)       Rp. 6.480.000
                                          Karyawan                                Rp.    950.000
                                          Sewa tempat                            Rp. 1.100.000
                                          Operasional                             Rp. 8.530.000
                                          Nett Profit                               Rp. 2.270.000
                                          Pay Back Period                     7,4 bulan

Hasil :
·         Paket Reguler.
OMSET                 :           Omset per hari                        Rp.      400.000
                                          Omset per bulan ( 27 hari )     Rp. 10.800.000

·         Paket Favorit.
OMSET                 :          Omset per hari                         Rp.      400.000
                                          Omset per bulan (27 hari )      Rp. 10.800.000

·         Paket Super.
OMSET                 :          Omset per hari                         Rp.      400.000
                                          Omset per bulan ( 27 hari )     Rp. 10.800.000

4.   Kesimpulan
Menjalankan bisnis waralaba adalah sebuah keputusan serius yang harus dilaksanakan dengan hati-hati. Sebelum anda menyewa waralaba, banyak belajarlah mengenai perusahaan yang jadi target, begitu pula dengan produk dan lokasinya. Karena bahkan dengan produk dan lokasi yang baik, belum tentu anda bisa meraup laba. Jadi, pastikan adan tahu risikonya sebelum membuka waralaba.
Tapi jangan khawatir karena jika anda bergabung dengan waralaba pizza rakyat maka anda tidak akan merasa dirugikan. Karena dari pembiayaan waralaba yang tidak tinggi, biaya bahan baku yang murah maka dengan ini para pemegang waralaba Pizza Rakyat tidak banyak mengeluarkan biaya. enak kan ??
Silahkan bergabung menjadi waralaba Pizza rakyat.

Keuntungan franchise pizza rakyat :
1.      Market Leader usaha PIZZA kaki lima dengan harga murah.
2.      Brand Image sudah melekat di masyarakat.
3.      Sistem Operasional sudah teruji selama 3 tahun.
4.      Pangsa pasar yang terus berkembang.
5.      Rasa PIZZA yang cocok untuk lidah masyarakat dibanding kompetitor sejenis.
6.      Sistem Franchise merupakan peluang bagi franchisee untuk memulai karir di bidang bisnis kendatipun dengan modal dan pengalaman terbatas.
                                                             
Dampak positive bagi pertumbuhan ekonomi :
1.      Mengurangi pengangguran
2.      Menambah lapangan kerja baru
3.      Menambah pendapatan negara dari pajak
4.      Serta membuka peluang bisnis bagi para masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan modal relatif rendah.

Dampak negative bagi pertumbuhan ekonomi :
1.      Memperketat persaingan dalam dunia bisnis di lingkungan masyarakat
2.      Hanya masyarakat kalangan atas saja yang bisa membuka franchise karena membutuhkan modal yang cukup lumayan mahal.
3.      Banyak para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku akibat dari kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut.
4.      Teknologi tidak berkembang karena hanya bergantung pada paket teknologi yang sudah ditetapkan dalam lisensi franchise , Ini berarti hambatan bagi kemajuan pembangunan .
5.      Tidak ada upaya modifikasi bisnis karena hanya mengandalkan lisensi bisnis franchise yang sudah baku dan harus dipatuhi oleh franchise.


5.   Referensi




INTAN AYUNINGSARI MUKTI PUTRI             (24213430)
FADHLURRAHMAN                                             (23213042)
ROLIYA SELLA ROMANNA                               (28213060)