Rabu, 12 Oktober 2016

Etika Profesi Akuntansi



1.  Contoh Kasus Etika Profesi
Kasus WorldCom
WorldCom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990 menjadi $392 milyar pada 2001, yang pada akhirnya menempatkan WorldCom pada posisi ke 42 dari 500 perusahaan lainnya menurut versi majalah fortune.
Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan.
Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuatan pihak manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.
Cara Manajemen WorldCom menggelembungkan angka:
  • Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak WorldCom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal.
  • Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dengan praktik ini, WorldCom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M. 
Lalu Cynthia Cooper salah satu auditor internal WorldCom merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pelaporan keuangan yang terjadi pada perusahaan. Pada masa-masa itu WorldCom menggunakan jasa perusahaan Arthur Andersen sebagai auditor eksternal independen. Sedangkan Arthur Andersen sendiri terlilit skandal Enron tidak lama yang lalu. Jadi bisa dibilang kredibilitas perusahaan Arthur Andersen sendiri mulai dipertanyakan. Dan pada bulan Mei 2002 Cynthia Cooper berhasil menemukan sebuah lubang pada laporan keuangan perusahaan mereka.
            Pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen Puncak WorldCom sebegai berikut:
  • Penggelembungan tersebut terjadi karena adanya praktik akuntansi yang keliru dan manipulasi laporan keuangan oleh pihak manajemen puncak perusahaan;
  •  Akuntansi yang keliru ini dapat terealisasi karena dibantu oleh eksternal Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan tersebut;
  •  Selain praktik akuntansi yang keliru, CEO WorldCom(Bernie Ebbers) juga menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Dampak:
  • Nilai saham turun dari $64,5 menjadi $2 dan akhirnya turun lagi menjadi kurang 1 sen.
  • Pegawai mengalami kerugian dana pensiun.
  •  Memberhentikan karyawan sebanyak 17.000 orang.
  •  WorldCom mengalami kebangkrutan dan akhirnya pailit. 
Analisis dari kasus diatas :
Dari analisis kasus diatas seharusnya dari pihak manajemen juga lebih teliti dan memperhatikan kegiatan perusahaan yang dijalankan. Dan dalam hal ini pula adanya praktik bisnis yang tidak sehat dari pihak manajemen dalam perusahaan tersebut sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa kesalahan yang fatal yang mengakibatkan perusahaan menjadi tidak berkembang dam menyebabkan kebangkrutan. Selain itu pihak manajemen WorldCom melakukan berbagai macam pelanggaran serta keluar dari prinsip good corporate governance. Auditor dalam hal tersebut seharusnya berperan sangat penting dalam pengendalian kontrol diperusahaan tersebut. Sehingga dapat mengurangi dampak yang sangat fatal yang terjadi bagi perusahaan.
2.      Mengapa etika profesi itu penting ?
Menurut pendapat saya dalam setiap hal atau kegiatan yang dilakukan tentunya diperlukan etika. Dalam hal apapun atau profesi berbagai bidang apapun diperlukan etika. Karena etika pada dasarnya adalah perilaku yang dilakukan setiap hal yang menyangkut hubungan sosial dengan individu lain . Etika pula dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
Dalam setiap profesi atau keahlian yang dikerjakan dan dihasilkan juga harus berpedoman dengan sebuat etika. Dimana Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antaras esamanya dan menegaskan mana yang baik dan amana yang buruk. Dilihat dari kedua pengertian tersebut saya mengambil kesimpulan setiap profesi yang dikerjakan itu harus memenuhi sebuah etika agar semua pekerjaan yang dihasilkan akan sesuai dengan tujuan baik yang ingin dicapai, dengan cara pencapaiaan yang baik dan hasil pekerjaan nya pun kemudian akan baik. Dengan kata lain orientasi etika profesi dalam suatu keahlian pekerjaan sangatlah perlu baik untuk dikalangan masyarakat maupun untuk kepentingan konsumen (klien atau objek) untuk kepentingan bersama dalam kegiatan yang akan dilakukan. Akan tetapi tanpa adanya kedaran tinggi dari tiap individu, profesi dapat mudahnya disalahgunakan oleh seseorang apabila dilandaskan dengan kesadaran sebuah etika. Oleh karena itu etika profesi sangatlah penting.
3.       Lebih penting etika atau kemampuan pribadi ?
Etika profesi berasal terdiri atas “etika” dan “profesi”. Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta ethaEthos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Sedangkan Kemampuan Pribadi adalah kemampuan seseorang yang dimiliki untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kalau menurut saya keduanya juga penting, karena etika merupakan tata cara berperilaku dilingkungan sekitar antar individu satu dengan yang lainnya baik dari lingkungan kerja, keluarga dan yang lainnya serta untuk mengetahui baik dan buruk hubungan pribadi dan orang lain. Apabila beretika baik, jujur, dan curang maka hal tersebut akan disukai banyak orang.  Karena apabila sesorang tersebut tidak memiliki etika yang baik akan berdampak kurang baik dalam melaksanakan tugas yang dijalankan. Sedangkan kemampuan pribadi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang baik dalam bidang akademis ataupun non akademis. Sehingga kemampuan tersebut bisa dikembangkan kembali oleh seseorang untuk tanggung jawab dalam melakukan suatu pekerjaan yang ditugaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar